Selamat Datang di Perjamuan Metaekstase

Saturday, December 02, 2006

Gara-Gara Pubertas Spritualitas

(kenangan kpd seorang sahabat)

Pernahkah engkau menyaksikan kalbumu tercabik-cabik kepiluan ? Pada saat ketika seseorang sahabat yang begitu dekatnya yang dipertautkan atas nama cinta kepada Tuhan tiba-tiba balik membencimu ? Mungkin kesalahan yang kau buat tidaklah terlalu berarti dibanding dengan besarnya kemarahan yang dipendamnya berhari-hari. Padahal sebelumnya, engkau masih sering berasyik masyuk dan berhahahihi bersama. Bahkan terkadang dalam gurauan yang liar tak terkendali. Tiba-tiba segalanya bermuara pada ending yang betul-betul tidak mengenakkan.
Demikianlah tragedy cinta yang biasanya terjadi. Kerinduan yang menggebu berlumur kemabukan akan cahaya wajahnya sirna sekejap mata oleh sekedar gurauan. Gurauan yang ditafsirkan menjadi kebohongan. Kebohongan yang menjelma pada penghianatan atas ketetapannya.
Demikianlah spritualitas yang teramat belia selalu menjadi pengembaraan cinta. Bukan sesuatu yang teramat berarti sehingga kita menjadi pantas terlena didalamnya. Cita rasa keremajaan dalam pubertas spiritualnya hanyalah semacam hiburan jiwa bukanlah inti. Tapi adalah tangga untuk mencapai yang inti jika segenap keterlenaanmu engkau campakkan. Segenap kebencianmu engkau leburkan dalam cinta menggebu. Sehingga persahabatan sejati tidak pernah lekang oleh kesalahpahaman belaka.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home